APPLICATION OF FRESHWATER LOBSTER BREEDING TECHNOLOGY TO INCREASE PRODUCTION OF LARVAE AND PROFITABILITY

Qurrota A'yunin

Abstract


Lobster Air Tawar (LAT) merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis dan sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Masyarakat banyak memperdagangkan lobster ini untuk keperluan konsumsi maupun hiasan akuarium. Semakin tingginya permintaan akan Lobster air tawar ini ternyata tidak diimbangi dengan jumlah ketersediaan benih yang ada, bahkan sering terjadi kelangkaan benih dipasaran. Hal ini sebenarnya merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi para pembudidaya untuk bisa lebih mengembangkan usaha budidaya terutama komoditas Lobster air tawar ini dan menjaga keberlanjutan produksinya. Akan tetapi kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan informasi terkait teknik pembenihan lobster oleh para pembudidaya membuat produksi benih masih terbatas. Oleh karena itu kegiatan aplikasi teknologi pembenihan lobster air tawar menjadi salah satu usaha untuk dapat meningkatkan produksi benih dan mengatasi kelangkaan benih serta menigkatkan profitabilitas pembudidaya lobster.Aplikasi teknologi yang diterapkan pada kegiatan pembenihan lobster air tawar diantaranya yaitu pembuatan akuarium dan shelter, pemijahan lobster menggunakan rasio indukan, dan pemijahan lobster serta pemeliharaan larva di akuarium. Kegiatan ini ternyata meingkatkan produksi benih dan profitabilitas pembudidaya lobster. Produksi benih meningkat 4 kali lipat dibandingkan dengan metode pembenihan konvensional, dengan nilai survival rate (SR) sebesar 75% yang berarti meningkat 35%.Sedangkan tingkat keuntungan atau profitabilitas per tahun dapat dilihat dari nilai pendapatan; keuntungan; R/C ratio;  Pay back Period (PP); Break Event Point (BEP)sales; dan BEP unit; serta Rentabilitas berturut-turut yaitu Rp 13.500.000,00; Rp 6.892.000,00; 2.04; 0.96; Rp 949.999,00; dan 948 ekor; serta 104,3%.


Keywords


Lobster, Teknologi, Benih, Produksi, Profitabilitas

References


Ernawati dan Chrisbiyanto. 2015. Teknik Pembenihan Lobster Air Tawar Red Claw (Cherax Quadricarinatus) di Unit Pembenihan Budidaya Air Tawar (UPBAT) Punten Kota Batu Jawa Timur. Dinas Kelautan dan Perikanan.

Gusnanto, A., G. H. Susanto dan S. Murwani. 2013. Maskulinisasi Lobster Air Tawar (Cherax Quadricarinatus) Dengan Ekstrak Steroid Teripang Pasir (Holothuria Scabra) pada Umur Larva Yang Berbeda. Seminar Nasional Sains & Teknologi V. 316-329.

Kakam, Y., L. Sulmartiwi dan M. A. Al-Arif. 2008. Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan RasioKonversi Pakan Lobster Air Tawar (Cherax Quadricarinatus) Dengan Sistem Botol. Berkala Ilmiah Perikanan. 3(1): 41-48.

Lengka, K., M. Kolopita Dan S. Asma. 2013. Teknik Budidaya Lobster (Cherax Quadricarinatus) Air Tawar Di Balai Budidaya Air Tawar (Bbat) Tatelu. Budidaya Perairan. 1(1): 15-21.

Ningsih, U. W. 2010. Rentabilitas Usaha Ternak Sapi Potong di DesaWonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika.11(2): 48-53.

Tumembou, S. S. 2011. Kualitas Air Pada Kolam Lobster Air Tawar (Cherax Quadricarinatus) di BBAT Tatelu. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. 7(3): 128-132.

Yadnyawati, N. M., G. A. Yuniarti dan M.P. A. Putra. 2015. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Buleleng.E-Journal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha. 3(1): 1-15.




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jiat.2017.003.01.11

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Journal of Innovation and Applied Technology