INOVATION OF MILKS PRODUCT TO CRACKERS WITH TECHNOLOGY TRANSFER CABINET DRYER

Khothibul Umam Al Awwaly

Abstract


SMEs "RR Milk," a pioneer of SMEs that produce milk into milk crackers and milk candy in the Batu City. The production system on SMEs of dairy cows is still manual and if using household appliances scale still impacting on productivity that has not been maximized to meet market demand. The critical point of SME issues "RR Milk" was lack of technological innovation in the production system due to the use of manual production equipment mainly in the drying process of milk crackers. Through the help of technology transfer to procurement of machinery and equipment production guidance on the management of which the current management of the business is still conventional, less organized in a professional manner and therefore contributes to the progress of its business performance. The results showed that the implementation of activities coordination activities, mentoring and socialization of the means of production of milk crackers were good, production and financial recording system was good, and machinery equipment production facility in the form of the dryer cabinet has been done in order to improve the capacity and efficiency of the production of milk crackers. Mentoring activities packaging system (labeling) and marketing is also done with the target to expand market share and marketing systems more planned and strategic.


Keywords


inovation, milks product, Cabinet Dryer

References


Ariyani M dan Fitriyono A. 2013. Pengaruh Penambahan Tepung Duri Ikan Lele Dumbo dan Bubur Rumput Laut terhadap Kadar Kalsium, Kadar Serat Kasar dan Kesukaan Kerupuk. Journal of Nutrition College Volume 2 No. 1 Tahun 2013. Hal. 223-231.

Asih,R; Tridjoko WM dan F. Trisakti Haryadi. 2013 Dinamika Pengembangan Klaster Industri Persusuan Di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Buletin Peternakan Vol. 37(1): 59-66, Februari 2013 ISSN 0126-4400.

Atmanegara, R., 2009. Fresh Milk Crackers (Kerupuk Susu Segar) dengan Penambahan Full Cream Milk Powder. Tugas Akhir Jurusan D3 Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Malang.

Brilianti, C.D., 2010. Pengaruh Jumlah Tahu Susu dari Susu Asam pada Proses Pembuatan Kerupuk Susu terhadap Kadar Protein, Tingkat Pengembangan, dan Sifat Organoleptik. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 2005. Diversifikasi Produk Olahan dengan Bahan Baku Susu.Kegiatan pengembangan Forum Kerjasama “Stakeholder” Industri Pengembangan Susu. 17-18 Mei 2005. Semarang.

Hadiwiyoto, S., 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Hidayat, A.H., dan H. Purnomo, 2014. Desain Pengering Kerupuk Menggunakan Metode Ergonomi Partisipatori. Seminar Nasional IENACO – 2014:45-54.

I Ketut Sutama. 2008. Pemanfaatan Sumberdaya Ternak Lokal Sebagai Ternak Perah Mendukung Peningkatan Produksi Susu Nasional. Wartazoa Vol. 18 No. 4 Th. 2008. Balai Penelitian Ternak.

Mardiah, F. R. Zakaria, E. Prangdimurti, dan R. Damanik, 2015.Perubahan Kandungan Kimia Sari Rosela Merah Dan Ungu (Hibiscus Sabdariffa L.) Hasil Pengeringan Menggunakan Cabinet Dryer Dan Fluidized Bed Dryer. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 25 (1):1-7.

Napitupulu, F.H., dan Y. P. Atmaja, 2011. Perancangan Dan Pengujian Alat Pengering Jagung Dengan Tipe Cabinet Dryer Untuk Kapasitas 9 Kg Per-Siklus. Jurnal Dinamis,Volume.II, No.8: 32-43.

Napitupulu, F.H Dan P. M. Tua, 2012. Perancangan Dan Pengujian Alat Pengering Kakao Dengan Tipe Cabinet Dryer Untuk Kapasitas 7,5 Kg Per-Siklus. Jurnal Dinamis,Volume II, No.10:8-18.

Nugroho, J.W.K., D. Supeno, dan N. Bintoro, 2013. Pengeringan Kerupuk Singkong Menggunakan Pengering Tipe Rak. Seminar Nasional Sains & Teknologi V Lembaga Penelitian Universitas Lampung, 19-20 November 2013. Halaman 1250-1259.

Prasetyaningrum, A., 2010. Rancang Bangun Oven Drying Vaccum Dan Aplikasinya Sebagai Alat Pengering Pada Suhu Rendah. Riptek, Vol.4, No.1: 45 – 53.

Rihastuti,RA dan Nurliyani. 1993. Kualitas Kerupuk Susu yang Dibuat dengan Perbedaan jenis tepung. Buletin Peternakan Vol. 17 tahun 1993. hal 22-27. UGM. Yogyakarta.

Susilorini, T. E., dan M. E. Sawitri, 2006. Produk Olahan Susu. Jakarta: Penebar Swadaya.

Usmiati S dan Abubakar. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian. Bogor. ISBN : 978-979-1116-18-3.

Wardana, A., 2006. Pengaruh Pemakaian Tepung Kedelai terhadap Kualitas dan Akseptabilitas Kerupuk Susu. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.

Yustina, I., E. Nurvia A., dan Aniswatul, 2012. Pengaruh Penambahan Aneka Rempah terhadap Sifat Fisik, Organoleptik serta Kesukaan pada Kerupuk dari Susu Sapi Segar. Prosiding Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, 1-8.

Zuhriyah,A. 2010. Analisis Permintaan dan Penawaran Susu Segar di Jawa Timur. Embryio Vol 7 No.1. 130-137. Desember 2010.




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jiat.003.02.7

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Journal of Innovation and Applied Technology